Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin, Budi Darmadi, menyatakan impor telepon seluler semester I 2011 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Menurutnya hal ini terjadi karena beberapa telepon seluler yang beredar di pasar banyak yang disuplai dari dalam negeri. Saat ini menurut Budi sekitar 7 merk HP telah diproduksi di Indonesia. Sehingga saat ini untuk tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 20-30 persen.
Saat ini menurut Budi, Pemerintah terus berusaha menarik perusahaan multinasional HP untuk berinvestasi di dalam negeri. Pemerintah pun akan memberikan insentif pajak untuk industri tertentu dan wilayah tertentu berdasarkan PP 62/2008.
Budi menambahkan, Untuk rencana disinsentif berupa Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) bagi produk impor, pihaknya sedang membahas regulasinya antar Kementerian. Diharapkan regulasi tersebut bisa secepatnya keluar agar investasi di dalam negeri terus meningkat.“
"Kami berharap PPnBM bisa keluar dalam waktu cepat, agar Indonesia tak lagi-lagi dijadikan pasar,’’ ucap dia. Sebelumnya, pemerintah berencana mengenakan PPnBM bagi produk ponsel dan laptop yang tidak memiliki kandungan lokal. Hal ini untuk memicu produsen ponsel dan laptop membangun pabrik di Indonesia.
Salah satu produsen yang 'diharapkan' bangun pabrik di Indonesia adalah BlackBerry. Karena penjualannya sangat tinggi di Indonesia. Namun, Research in Motion memilih membangun pabrik baru di Malaysia tapi produksinya tetap dilempar ke Indonesia.
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment
https://www.facebook.com/jefrynews.markusers?ref=tn_tnmn